ABSTRAK Marco Casamaro Ludjen (01071180050) HUBUNGAN KETERBATASAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA WANITA DENGAN PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK Latar Belakang: Minimnya interaksi sosial berpengaruh besar bagi kondisi psikologis seseorang. Dalam beberapa temuan terbukti jika terbatasnya interaksi sosial berhubungan dengan depresi dan pada beberapa temuan ditemukan juga minimnya interaksi sosial pada penderita lupus eritematosus sistemik (LES), yang merupakan penyakit autoimun yang menyerang sel, jaringan, dan organ yang sehat. Manifestasi klinis dari LES dapat menyebabkan isolasi sosial dan terbatasnya aktivitas secara fisik dan juga sosial. Beberapa temuan menunjukkan korelasi antara tingkat interaksi sosial dan tingkat depresi, terutama pada populasi pengidap LES. Peneliti tertarik untuk meneliti hal tersebut dikarenakan masih belum banyak penelitian yang memilih pengidap LES sebagai sampel di Indonesia. Tujuan: Mengetahui hubungan antara keterbatasan interaksi sosial terhadap depresi pada wanita dengan lupus eritematosus sistemik. Hipotesis: Terdapat hubungan antara keterbatasan interaksi sosial dan aktivitas fisik terhadap depresi pada wanita dengan lupus eritematosus sistemik. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang (cross sectional) analitis komparatif tidak berpasangan, dengan metode pengambilan sampel purposive dengan non probabilitas kuota. Dengan menggunakan analisis korelasi, yang tiap variabel disesuaikan untuk dianalisis secara multivariat. Hasil: Terdapat 75 subjek dengan jenis kelamin wanita yang memiliki kisaran umur antara 14-61 tahun. Durasi mengidap LES subjek berkisar antara 1-24 tahun, dimana durasi 1-5 tahun memiliki persentase terbesar (70,7%). Rata-rata subjek memiliki tingkat pendidikan yang tinggi (80%). Sebesar 90,7% subjek tidak memiliki depresi, 4% memiliki depresi ringan, 5,3% dengan depresi sedang, tingkat depresi ditentukan dengan hasil skor DASS-21 (median=4, min=0, maks=14). Sebesar 40% subjek memiliki risiko mengalami isolasi sosial dan 60% tidak memiliki risiko, ditentukan dengan hasil skor LSNS-6 (mean=13,53, SD=4,941). Aktivitas penyakit diukur dengan SA-BILD (median=1, min=0, maks=15), sebesar 82.7% subjek memiliki aktivitas penyakit ringan dan 17.3% dengan aktivitas penyakit berat. Tingkat kesepian diukur dengan hasil skor UCLA-Loneliness scale 3 (median=42, min=26, maks=68). Dari hasil analysis ditemukan tingkat kesepian (r=0,245, p=0,0005) memiliki hubungan yang signifikan terhadap tingkat depresi. Hubungan tidak signifikan ditemukan antara tingkat depresi dengan interaksi sosial (p=0,471), usia (p=0,835), durasi mengidap LES(p=0,715), aktivitas penyakit(p=0,855), dan tingkat Pendidikan(p=0,328) Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara interaksi sosial terhadap depresi pada wanita dengan penyakit lupus eritomatosus sistemik. Kata Kunci: Interaksi sosial;tingkat depresi;lupus eritematosus sistemik