Minuman fungsional air seduhan kayu manis (Cinnamomum burmanii) dan ekstrak brotowali (Tinospora crispa) memiliki komponen bioaktif yang dapat berperan sebagai penghambat α-glukosidase. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk memanfaatkan ekstrak brotowali dan air seduhan kayu manis pada pembuatan minuman fungsional yang diharapkan memiliki kemampuan untuk menghambat α-glukosidase. Pada penelitian pendahuluan, brotowali diolah menjadi ekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, sedangkan kayu manis diolah menjadi air seduhan. Dilakukan pengujian terhadap inhibisi α-glukosidase, aktivitas antioksidan, total fenolik, dan total flavonoid pada ekstrak brotowali dan air seduhan kayu manis. Pada penelitian utama, dilakukan pembuatan minuman fungsional dengan menggunakan berat esktrak yang terdiri dari tiga level (0,4; 0,5; dan 0,6) dan berat pemanis stevia yang terdiri dari empat level (2 gram, 3 gram, 4 gram, dan 5 gram). Semua sampel minuman fungsional dilakukan uji organoleptik (skoring dan hedonik), warna, pH, total padatan terlarut, aktivitas antioksidan, fenolik, flavonoid, inhibisi α-glukosidase, kinetika inhibisi α-glukosidase. Nilai IC50 inhibisi α-glukosidase pada ekstrak brotowali dan air seduhan kayu manis adalah sebesar 245,21 ppm dan 183.815 ppm, nilai aktivitas antioksidan sebesar 409,74 ppm dan 22994,09 ppm, nilai fenolik sebesar 40,70 mg GAE/g dan 11,71 mg GAE/g, serta nilai flavonoid sebesar 15,82 mg QE/g dan 7,57 mg QE/g. Minuman fungsional terpilih menggunakan berat ekstrak 0,6 gram dan berat stevia 2 gram. Dengan perlakuan ini, minuman fungsional memiliki nilai IC50 inhibisi α-glukosidase sebesar 51.784 ppm, aktivitas antioksidan sebesar 3479,27 ppm, total fenolik sebesar 66,02 mg GAE/g, total flavonoid sebesar 16,19 mg QE/g. Kinetika inhibisi α-glukosidase minuman fungsional ini termasuk dalam jenis inhibisi non-kompetitif.