N-asetil glukosamin merupakan monomer dari kitin yang didapatkan dari proses fermentasi dengan menggunakan mirkroorganisme kitinolitik. Tujuan dari penelitian ini yaitu mempelajari proses imobilisasi sel dalam proses produksi Nasetil glukosamin. Terdapat 2 faktor dalam penelitian ini yaitu jumlah sel bakteri Providencia stuartii dan konsentrasi larutan alginat yang digunakan untuk imobilisasi sel. Faktor 1 yaitu jumlah sel bakteri Providencia stuartii menggunakan 3 level yaitu 107sel/ml 106sel/ml dan 105sel/ml, sementara itu faktor 2 yaitu konsentrasi larutan alginat juga menggunakan 3 level yaitu konsentrasi alginat 1%, 2% dan 3%. Pada penelitian tahap I, interaksi antara konsentrasi larutan alginat 1% dan jumlah sel bakteri 107 merupakan interaksi yang paling baik dalam memproduksi N-asetil glukosamin. Kadar glukosamin yang diproduksi sebesar 234.483 ppm ± 1.72 (p<0.05). Pada penelitian tahap II, sel yang terimobilisasi dihitung dimana persentase sel yang terimobilisasi sebanyak 79.69% ± 1.39. Penelitian tahap II dilakukan 4 kali fermentasi tetapi proses imobilisasi hanya dapat dilakukan sampai fermentasi ke 3. Jumlah sel bakteri yang terlepas pada filtrat, pH pada filtrat dan kadar N-asetil glukosamin tidak dapat stabil setelah fermentasi ke 1 (p<0.05). Kadar glukosamin dan jumlah sel bakteri yang terlepas pada filtrate menurun setiap ulangan fermentasi yang dilakukan. Akan tetapi, pH pada filtrate meningkat setiap ulangan fermentasi yang dilakukan. Walaupun demikian, fermentasi dengan menggunakan sel imobil memiliki stabilitas yang lebih tinggi dibandingkan fermentasi tanpa sel imobil.