Kulit buah umumnya merupakan limbah dari konsumsi buah naga,namun memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan buahnya. Kulit buah naga memiliki rasa yang langu, sehingga diperlukan bahan lain sebagai penutup flavour langu. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan kulit buah naga dalam pembuatan minuman serbuk instan. Kulit buah naga diolah menjadi sari kulit buah naga dengan menggunakan rasio kulit buah naga:air yang berbeda (1:1,1:3, dan 1:5). Sari kulit buah naga terbaik diperoleh dengan menggunakan rasio 1:1. Untuk menutupi flavour langu dan menigkatkan antioksidan pada kulit buah naga, sari kasar stroberi disubstitusikan ke dalam formulasi minuman serbuk instan. Minuman serbuk instan dibuat dengan menggunakan metode foam-mat drying karena merupakan metode yang sederhana, ekonomis, serta tidak merusak senyawa bioaktif pada bahan. Faktor yang digunakan adalah rasio sari kulit buah naga:sari kasar stroberi (1:4,5, 1:3, dan 1:2) dan konsentrasi maltodekstrin (10, 15, dan 20%). Minuman serbuk instan yang dihasilkan diuji karakteristik fisikokimia (rendemen, waktu larut, kelarutan, viskositas, pH, total padatan terlarut, dan warna), organoleptik (viskositas, rasa, aroma, warna, keseluruhan), dan karakteristik antioksidan (nilai IC50, fenolik, flavonoid, vitamin C, antosianin, dan betasianin). Formulasi minuman serbuk instan yang terpilih adalah minuman yang dibuat dengan rasio sari kulit buah naga:sari kasar stroberi 1:4,5 dengan maltodekstrin 10%. Formulasi tersebut memiliki nilai IC50 4,21±0,18, total fenolik 371,2267±13,59 mg GAE/L, total flavonoid 78,1453±2,05 mg QE/L, total vitamin C 100,7725±1,58 mg/L, total antosianin 3,5253±0,0034, total betasianin 8,22±0,16 mg/100g, dan nilai hedonik rata-rata 5,14 dari skala 1-7.