Perkembangan industri yang pesat membuat persaingan dalam dunia industri semakin ketat. Bagi perusahaan yang berada dalam bidang ini pun harus terus meningkatkan kualitas dari produknya. Maka dari itu suatu industri perlu untuk menerapkan konsep dari industry ramping dan six sigma, dimana dengan menerapkan kedua konsep tersebut diharapkan perusahaan dapat mengeliminasi waste yang ada pada proses produksi dan juga menurunkan tingkat reject sehingga dapat meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya produksi, dan mengurangi pekerjaan-pekerjaan yang tidak memiliki nilai tambah (non-value added activity) PT. Mega Karya Mandiri yang merupakan salah satu manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi helm ini membutuhkan penerapan dari kedua konsep tersebut sehingga dapat bersaing dengan kompetitor lainnya. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan pemetaan aktivitas dengan menggunakan value stream mapping dan juga perhitungan waktu produksi untuk mengidentifikasi waste yang terdapat pada lini produksi yang diteliti, serta dilakukan perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui kualitas dari produksi saat ini dan diberikan usulan agar produksi dari produk yang diteliti, yaitu Helmet Maxi Black Gloss, lebih baik kedepannya. Agar dapat mencapai tujuan dari penelitian ini, maka diperlukan data pendukung yang terbagi menjadi tiga, yaitu data umum perusahaan, data industri ramping, dan data six sigma. Setelah dilakukan penelitian dengan pendakatan industri ramping diperoleh bahwa terdapat 6 jenis waste yang ditemukan, diantaranya defect, waiting, transportation, overprocessing, dan overproduction & inventory. Sedangkan hasil yang didapatkan dengan menggunakan pendekatan six sigma yaitu perhitungan nilai sigma untuk PT. Mega Karya Mandiri dalam memproduksi Helmet Maxi Black Gloss adalah sebesar 4,60 yang didapat dari rata-rata nilai sigma setiap bulannya selama satu tahun. Setelah diketahui mengenai jenis-jenis cacat yang ada dan menganalsis penyebab produksi produk cacat pada lini tersebut, maka diberikan usulan yang bertujuan untuk mengurangi produksi produk cacat. Usulan perbaikan diberikan terhadap 3 faktor, yaitu berdasarkan pengiriman, metode kerja, dan material