Salah satu permasalahan yang ada di Kota Pangkalpinang adalah tempat pembuangan akhir yang sudah penuh. Hal ini dikarenakan sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir mencapai 110 ton/hari atau membutuhkan luas lahan sebesar 408 ��. Kenyataannya luas tempat pembuangan akhir yang disediakan oleh pemerintah seluas 2 ha dan sekarang ini sudah penuh. Saat ini bank sampah di Kota Pangkalpinang dapat mengurangi 5 ton sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir setiap bulannya. Hal ini dikarenakan jumlah nasabah bank sampah yang masih sedikit jika dibandingkan jumlah populasi yang ada di kota Pangkalpinang. Untuk itu perlu dilakukan perhitungan adaptabilitas pada 2 bank sampah yang ada di Pangkalpinang. Perhitungan adaptabilitas ini dilakukan untuk menentukan strategi untuk kedua bank sampah yang ada di Pangkalpinang agar dapat bertahan dengan lingkungan yang berubah-ubah. Perhitungan adaptabilitas ini dilakukan berdasarkan aplikasi yang telah dibuat oleh Wiraatmaja 2015. Dari perhitungan ini didapatilah nilai adaptabilitas dari Bank Sampah Masindo sebesar 7,58 dari skala 1-10 yang berarti positif dan Bank Sampah Papin sebesar 6,64 dari skala 1-10 yang berarti positif. Nilai adaptabilitas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu antara lain adalah faktor behavior nasabah, faktor reason nasabah, faktor pengurus, nilai efektivitas dan nilai efisiensi. Berdasarkan nilai adaptabilitas yang ada dibuatlah analisis SWOT untuk menentukan strategi untuk Bank Sampah Masindo dan Bank Sampah Papin agar dapat bertahan secara berkelanjutan.