Dalam dunia yang semakin maju ini, banyak industri yang semakin maju dengan menggunakan teknologi yang modern. Namun juga banyak perusahaan seperti perusahaan X berusaha memotong biaya produksi dengan cara merekrut ibuibu dari desa Kedul Dalem Kecamatan Mauk untuk memproduksi satu bagian dari sandal atau alas kaki lainnya sesuai dengan pesanan pabrik X tersebut. Dari hasil produksi pesanan tersebut, masih ada barang yang dikembalikan atau di retur karena memiliki cacat produksi. Berdasarkan data historis, cacat produksi disebabkan karena adanya kesalahan pada proses penjahitan. Maka diambillah data penjahitan pada produk A. Pada data tersebut, didapatkan masih banyak data yang keluar dari peta kendali (BKA dan BKB) dan spesifikasi pabrik. Maka dari itu dibuatlah SPO dan pengendalian mutu dan diterapkan pada saat proses produksi produk B dengan tujuan. Dari data yang diambil, banyak hal mengalami pengingkatan seperti nilai Cp dan Cpk walaupun masih memiliki angka dibawah satu, tapi mengalami peningkatan dan semakin mendekati 1 atau mampu memenuhi kepuasan konsumen (pabrik X). Nilai DPMO (Defect Per Million Opportunities) juga mengalami penurunan dari 4000 menjadi 2000, dan nilai MR yang melambangkan variansi data yang berkurang. Juga nilai sigmanya yang meningkat dari 4,1495 menjadi 4,3745. Namun walaupun adanya perbaikan data, berdasarkan uji beda yang dilakukan tidak ada perubahan data yang signifikan dari produk A dan produk B.