Guru sebagai fasilitator berarti memfasilitasi kebutuhan siswa untuk merefleksikan pembelajaran berdasarkan kebenaran Alkitab. Fakta yang terjadi di salah satu sekolah Kristen di Tangerang, peran guru sebagai fasilitator mengalami kendala saat pembelajaran daring. Karena itu, guru perlu menerapkan solusi yang tepat untuk memperbaikinya. Makalah ini hendak mengkaji apakah refleksi pribadi guru dapat membantu guru dalam menjalankan perannya sebagai fasilitator, yang bertujuan untuk mengetahui pentingya refleksi pribadi untuk membantu guru sebagai fasilitator menjalankan perannya pada pembelajaran daring. Metode penulisan makalah ini menggunakan deskriptif kualitatif. Refleksi pribadi merupakan salah satu cara untuk menghidupi keselamatan yang merupakan bagian dari proses pemulihan agar menjadi semakin serupa dengan Kristus dalam menjalankan panggilan sebagai guru Kristen. Kebenaran Alkitab sebagai kebenaran yang absolut menjadi dasar kepercayaan guru dalam berefleksi. Hasilnya, melalui penerapan refleksi pribadi, guru dapat mengetahui dan menemukan solusi untuk memperbaiki kesalahannya saat memfasilitasi siswa pada pembelajaran daring. Kesimpulan yang didapat adalah penerapan refleksi pribadi mampu membantu guru menjalankan perannya sebagai fasilitator pada pembelajaran daring. Penulis berikutnya disarankan untuk menggunakan sumber penunjang refleksi pribadi berupa umpan balik dari siswa.