Abad ke-21 membutuhkan pola pikir manusia yang maju, khususnya kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran. Melalui kemampuan berpikir kritis, pembelajaran dapat berjalan dengan lebih maksimal untuk memperoleh makna dan inti dari pembelajaran. Namun, data lapangan menunjukkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI masih kurang karena belum mampu menjawab soal yang menganalisis. Tulisan ini bertujuan menguraikan penggunaan model discovery learning untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Berdasar pada kajian dan data, diperoleh hasil bahwa penggunaan model discovery learning mampu mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis siswa. Setiap langkah pada model discovery learning memfasilitasi tercapainya indikator-indikator kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis penting dimiliki oleh siswa agar saat menjumpai permasalahan, siswa dapat berinisiatif dan bertanggung jawab untuk mencari penyebab dan solusi atas masalah tersebut. Meskipun kemampuan berpikir kritis ada pada manusia, sumber kebenaran dan pengetahuan yang sejati adalah Allah melalui Firman-Nya. Saran bagi peneliti selanjutnya yang menerapkan model discovery learning adalah mengelola waktu dengan bijak, mencatat semua data secara detail, dan memastikan bahwa soal atau permasalahan yang diberikan kepada siswa sudah memenuhi kriteria yang dapat membuat siswa mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis mereka.