Pembelajaran daring berdampak pada maraknya perilaku menyimpang siswa dalam pembelajaran. Seperti fakta yang temui di lapangan, contoh yaitu tindakan siswa yang tidak mengerjakan tugas, keluar saat pembelajaran dan slow respons saat dipanggil. Menindaklanjuti masalah tersebut, solusi yang diimplementasikan yaitu teknik self-instruction. Adapun inti dari teknik tersebut yaitu kemandirian siswa untuk mampu bertanggung jawab dalam manajemen perilakunya. Oleh karena itu, tujuan dari paper ini untuk memaparkan langkah-langkah penerapan teknik self-instruction dalam manajemen perilaku menyimpang siswa pada pembelajaran daring. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif yang intinya memaparkan proses pendeskripsian fenomena secara mendalam yang dihubungkan untuk mencapai kesimpulan. Dalam kekristenan siswa dipandang sebagai gambar dan rupa Allah yang telah jatuh sehingga rentan melakukan perilaku yang menyimpang dari kebenaran moral Allah. Atas dasar tersebut, siswa perlu dituntun untuk menjadikan etika kebenaran Allah sebagai landasan dasar perilakunya. Penerapan dari teknik self-instruction yang langkah-langkahnya: cognitive modeling, overt external guidance, overt self-guidance, faded overt self-guidance dan covert self-instruction. Pada penerapannya terbukti mampu manajemen perilaku siswa dalam pembelajaran daring. Saran kepada guru Kristen yakni mampu mengkolaborasikan teknik self-instruction dengan strategi maupun metode pembelajaran yang relevan dalam upaya membantu siswa dalam manajemen perilakunya sedangkan bagi peneliti selanjutnya agar lebih matang dalam mengestimasikan waktu sehingga penerapan dapat maksimal.