Pada hakikatnya manusia mampu menampilkan karakter seperti karakter Allah, karena Allah telah mewariskan sebagian karakter-Nya kepada manusia pada awal penciptaan. Faktanya, siswa menampilkan kemerosotan karakter selama menjalani pembelajaran online. Karya penebusan Kristus memberikan harapan untuk memulihkan karakter siswa sebagaimana desain awal Allah. Untuk itu, guru harus menjadi rekan sekerja Allah dalam proses pengudusan, dengan menanamkan nilai dan etika yang sesuai dengan kebenaran Allah sebagai standar moral mutlak. Etika yang berasal dari Allah akan membawa siswa memiliki karakter seperti Allah. Maka dari itu, tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana penerapan integrasi alkitabiah model Bryan Smith tahap 2 pada pelajaran PPKn untuk pembentukan karakter siswa. Penulisan ini dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif serta di dukung dengan portfolio program pengalaman lapangan. Disimpulkan bahwa integrasi alkitabiah model Bryan Smith tahap 2 dapat diterapkan untuk membentuk karakter siswa dengan memperhatikan beberapa hal yaitu, pertama, menyusun materi berdasarkan lensa kerangka grand narrative. Kedua, dilakukan dalam pembelajaran secara holistis. Ketiga, dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Sarannya, pertama, penerapan integrasi alkitabiah model Bryan Smith tahap 2 harus terwujud dalam setiap kegiatan pembelajaran. Kedua, guru perlu membuat penilaian yang berorientasi terhadap pembentukan karakter siswa. Ketiga, guru harus menindaklanjuti penerapan integrasi alkitabiah dan pembelajaran dengan mengobservasi perubahan karakter siswa.