Pembelajaran daring selama pandemi menjadi tantangan bagi peran guru dalam mengupayakan pengelolaan pembelajaran yang dapat membentuk murid menjadi pengikut Kristus yang dewasa, terampil, dan siap melayani Allah. Praktik di sebuah sekolah Kristen menunjukkan pembelajaran daring yang kurang aktif, interaktif, dan menyenangkan, serta murid yang kurang antusias, tanggap, inisiatif, dan responsif. Solusi yang diberikan peneliti adalah penerapan model flipped classroom dalam mengelola pembelajaran daring. Tujuan penelitian adalah untuk memaparkan pentingnya peranan guru dalam pengelolaan pembelajaran daring serta memaparkan upaya guru Kristen dalam mengefektifkan pembelajaran daring menggunakan model flipped classroom. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan portofolio Praktik Pengalaman Lapangan/ PPL 2 sebagai instrumen dan data penelitian dengan didukung studi literatur. Secara prinsip, guru Kristen harus memahami konsep diri dan murid yang diajar sebagai gambar Allah yang telah ditebus di dalam Kristus, beserta peranan yang sekaligus adalah mandat untuk mengelola pembelajaran yang tercermin dalam upaya implementasi model flipped classroom. Praktik mengajar yang dilakukan guru sebanyak lima kali, menunjukkan implementasi model flipped classroom mampu menolong guru dalam mengerjakan peran pengelolaan pembelajaran daring. Pada penerapan yang lebih efektif, guru disarankan mengenal murid secara holistis dan terus mengembangkan diri, sehingga dapat mendukung pengelolaan pembelajaran yang baik.