Pemberitaan Injil merupakan tanggung jawab semua orang percaya tanpa terkecuali. Pada kenyataannya masih banyak orang Kristen belum terlibat dalam memberitakan Injil, seperti fenomena yang ditemui pada siswa-siswa kelas X IPA di salah satu sekolah swasta Kristen daerah Tomohon. Masalah lain ditemukan juga dimana siswa memiliki kecendrungan memandang manfaat pembelajaran TIK yang berorientasi kepada diri sendiri. Kejatuhan dalam dosa membuat manusia kehilangan kemampuan sepenuhnya hidup berkenan dan taat melakukan perintah Allah. Tetapi Allah tidak membuang hasil karya tangan-Nya. Citra manusia dipulihkan dalam proses penebusan ketika Roh Kudus melahirbarukan seseorang dan terus memperbarui gambar diri yang telah rusak melalui proses pemuridan. Pendidikan Kristen lahir dari Amanat Agung sehingga perlu mengarahkan siswa menjadi murid Kristus yang melakukan perintah-Nya dan menjadikan Allah sebagai pusat dari segala sesuatu. Proyek akhir ini dibuat melalui kajian kualitatif deskriptif dengan tujuan mengkaji mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana siswa memberitakan Injil. Hasil penelitian menunjukan sarana mata pelajaran TIK serta peran guru yang membimbing dan memfasilitasi, dapat mengarahkan siswa untuk terlibat memberitakan Injil serta melihat bahwa pengetahuan yang dimiliki berasal dari Allah dan mesti dimanfaatkan dengan tujuan memuliakan-Nya. Disarankan dalam prosesnya guru memberikan siswa kesempatan berefleksi setelah pembelajaran, sehingga masalah dan hasil penanganan dapat diidentifikasi dengan jelas.