Dalam pembelajaran daring, guru dituntut untuk tetap profesional dalam merancang pembelajaran. Diharapkan guru dapat memaksimalkan pembelajaran daring agar siswa termotivasi belajar. Namun, pada kenyataannya saat penulis melakukan praktikum di salah satu TK di kota Kupang pada tanggal 7 Juli - 27 Agustus 2021 ditemukan perilaku motivasi belajar siswa yang rendah. Perilaku siswa yang muncul yaitu menguap, duduk bersandar dengan malas-malasan, meletakkan kepala di atas meja seperti ingin tidur, dan berkomunikasi dengan orang rumah sehingga tidak memerhatikan guru. Oleh karena itu, tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mengkaji upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa TK saat pembelajaran daring, dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Guru sebagai motivator dapat memotivasi siswa melalui penerapan ice breaking. Dalam menerapkan ice breaking, guru perlu memaksimalkan kreativitas yang dianugerahkan Tuhan, dan menerima karkateristik pribadi siswa yang unik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan ice breaking dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Diperoleh kesimpulan bahwa upaya guru dalam memotivasi siswa melalui ice breaking berdampak positif terhadap motivasi belajar siswa. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan dapat melakukan penelitian tindakan kelas terkait topik kurangnya motivasi belajar siswa dan penerapan ice breaking dengan waktu yang lebih lama dari penelitian ini, agar mendapat hasil yang lebih terukur.