Kedisiplinan adalah kontrol sosial yang dimiliki setiap individu dalam berperilaku terhadap lingkungannya dan membawa ketaatan kepada setiap individu dalam pembelajaran. Akan tetapi, fakta yang terjadi saat praktik mengajar dalam jaringan (daring) justru bertolak belakang dengan harapan. Ketidakdisiplinan tersebut berupa, tidak mengumpulkan tugas, tidak mengenakan seragam sekolah, dan tidak memberikan respon ketika guru hendak bertanya. Ketidakdisiplinan tersebut menunjukkan bahwa siswa adalah makhluk yang jatuh dalam dosa, sehingga memerlukan pertolongan dari guru sebagai rekan kerja Allah untuk mengembangkan kedisiplinannya. Langkah korektif yang dapat diambil yaitu memberikan beberapa aturan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa saat pembelajaran daring. Oleh karena itu, tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk memahami upaya guru dalam meningkatkan kedisiplinan siswa dengan penerapan manajemen kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa manajemen kelas sangat mempengaruhi kedisiplinan siswa. Sekolah juga berpartisipasi dalam meningkatkan kedisiplinan siswa dengan menetapkan berbagai aturan. Dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas yang ditetapkan oleh guru dan sekolah sangat berpengaruh dalam meningkatkan kedisiplinan siswa, sehingga siswa bisa menjadi serupa dengan Kristus. Saran yang dapat disampaikan kepada pendidik adalah mempelajari penelitian mengenai kedisiplinan, tegas dalam mengingatkan peraturan kepada siswa, dan menyediakan waktu untuk konseling kepada siswa secara pribadi.