Masa transisi merupakan proses yang krusial dihadapi oleh guru musik pemula. Fase yang berlangsung selama 5 (lima) tahun pertama ini merupakan faktor penentu terhadap keputusan mereka untuk tetap bertahan atau berpindah profesi. Penelitian ini menginvestigasi tantangan yang dialami oleh guru musik pemula serta bentuk program persiapan kampus yang dapat membantu memperlancar proses transisi mahasiswa peminatan Pendidikan Musik Universitas Pelita Harapan. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus Fenomenologi dengan subjek penelitian dua narasumber utama yang merupakan mahasiswa lulusan Pendidikan Musik yang mengajar musik di institusi formal. Sumber data yang diperoleh terdiri dari data primer yang berasal dari wawancara dengan teknik wawancara semi-terstruktur, dan data sekunder berasal dari studi pustaka proses transisi, studi dokumentasi, dan kuesioner 31 mahasiswa lulusan peminatan Pendidikan Musik UPH. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik koding. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa mahasiswa lulusan peminatan Pendidikan Musik Universitas Pelita Harapan mengalami berbagai pengalaman baik positif maupun negatif di masa transisi. Tantangan paling signifikan yang dialami selama masa transisi adalah tuntutan pekerjaan administrasi dan kemampuan manajemen kelas. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dukungan dan arahan yang diberikan program peminatan Pendidikan Musik Universitas Pelita Harapan memiliki peranan yang krusial dalam mempersiapkan mahasiswa peminatan Pendidikan Musik dalam pembentukan identitas sebagai guru musik dan juga kemampuan di bidang profesional untuk memasuki lapangan kerja yang sesungguhnya.