Implementasi UU Merek Dalam Menanggulangi Pemalsuan Merek Dalam Masyarakat (Studi Kasus Produk-Produk Palsu Dalam Pandemi Covid 19), Merek merupakan tanda pembeda untuk setiap produk dan/atau jasa, sehingga dapat dilakukan pembedaan kualitas untuk produk dan/atau jasa tersebut dapat produk sejenis tanpa perlu khawatir untuk memilik produk asli dan tiruan. Merek sebagai salah satu perwujudan dari hak kekayaan intekeltual seringkali menjadi sasaran pemalsuan merek oleh para pelaku pembajakan merek. Dalam masa pandemi Covid-19 terjadi pemalsuan produk merek yang mengakibatkan banyak korban dikalangan masyarakat, pemalsuan ini erat kaitannya dengan alat kesehatan karena alat kesehatan dalam pandemi menjadi alat yang esensial, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis memberikan upaya preventif dan represif terhadap pemalsuan produk merek dengan ketentuan perdata dan pidana dengan dasar delik aduan. Kajian hukum dalam tesis ini menggunakan metodologi kajian hukum yuridis normatif yang didukung oleh yuridis empiris yang dipusatkan pada kajian tentang bentuk dan instrumen hukum dalam pengaturan mengenai pemalsuan merek yang beredar dalam masyarakat dan implementasi Undang-undang Merek dalam menanggulangi peredaran produk dengan merek palsu.