Bank merupakan lembaga perbankan yang dipercaya oleh masyarakat untuk tempat menyimpan dana. Sebagai penjamin dana masyarakat, bank harus bertanggung jawab atas penyimpanan dana para nasabah. Oleh karena itu, bank wajib menerapkan pengaturan prinsip kehati-hatian agar usaha dan pencegahan kerugian pada bank dapat diketahui juga oleh nasabah. Untuk itu, pencegahan kerugian pada bank dengan menerapkan peraturan terkait prinsip kehati-hatian berdasarkan pada Pasal 29 ayat 2 Undang Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yang menyatakan bahwa bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank serta wajib melakukan kegiatan usaha dengan prinsip kehati-hatian. Oleh karena itu, pada perkara yang Penulis teliti, bank dan/ atau pegawainya telah melakukan penyelewengan dana Deposito milik nasabah yang mengakibatkan nasabah mengalami kerugian materiil dan immateriil. Kerugian materiil nya berupa Rp 15 Milyar serta bunga, sedangkan kerugian Immateriil berupa tekanan nasabah atas kepercayaannya kepada Bank karena sebelumnya sebagai relasi bisnis yang baik, namun akibat dari kelalaian Pihak Bank tersebut, membuat Nasabah menjadi hilang kepercayaan. Penulis menggunakan metode penelitian Yuridis Normative, yaitu berdasarkan pada peraturan perundang-undangan serta buku-buku kepustakaan. Hasil penelitian Penulis yaitu dugaan penyelewengan dana Deposito milik nasabah tersebut akibat dari kelalaian pegawainya yang tidak menerapkan prinsip kehati-hatian sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Perbankan yang mengakibatkan bank yang harus bertanggung jawab atas kerugian nasabah dengan membayar ganti rugi serta denda kepada Nasabah. Terkait hal itu, pegawai bank tersebut terbukti melanggar Pasal 49 ayat 2 huruf b Undang- Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan jo. Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 sehingga di pidana kurungan selama 3 (tiga) tahun penjara serta membayar denda yang telah ditetapkan.