Perkembangan teknologi telah memungkinkan kita untuk melakukan banyak hal dengan lebih mudah, berkomunikasi dengan orang-orang di seluruh dunia dengan lebih mudah, efisien, dan lain sebagainya. Hal ini telah menyamarkan garis pemisah antara tempat-tempat di seluruh dunia. Namun, dengan adanya pengaruh dari perkembangan teknologi tersebut, kekerasan seksual kini bisa menjelma ke ranah online, dan perempuan merupakan kelompok yang lebih rentan menjadi korban dari kejahatan ini. Kekerasan seksual online adalah masalah mendesak yang harus ditangani karena kejahatan ini semakin berkembang. Banyak orang yang tidak menyadari bagaimana kekerasan seksual online bisa sama berbahayanya dengan kekerasan seksual pada umumnya. Meningkatnya jumlah kasus kekerasan seksual online di Indonesia menunjukkan bahwa hukum Indonesia saat ini terus gagal melindungi perempuan. Minimnya undang-undang tentang kekerasan seksual online juga membuat beberapa kasus sulit untuk dibuktikan dan ditangani, sehingga menjadi penghalang untuk para pelakunya untuk diadili. Ada beberapa undang-undang yang diberlakukan untuk mengatasi masalah kekerasan seksual online. Namun, undang-undang yang kita punya saat ini tidak menyertakan definisi eksplisit atau cakupan yang menyeluruh terhadap kekerasan seksual online. Apalagi, undang-undang yang berlaku untuk menangani kasus kekerasan seksual online dipenuhi dengan ambiguitas hukum yang menyulitkan perempuan yang menjadi korban untuk mencari perlindungan hukum. Akibatnya, undang-undang komprehensif yang mengatur kejahatan ini sangatlah diperlukan untuk melindungi hak-hak perempuan yang dilindungi secara konstitusional.