Perkembangan dunia yang semakin cepat, terlebih dalam invensi teknologi komunikasi menuntut para imam untuk tidak menutup mata tetapi berusaha untuk menerima dan mengikuti dengan penuh atensi serta sedapat mungkin menggunakannya untuk karya evangelisasi. Keterlibatan para imam dalam penggunaan media sosial khususnya facebook sangat dipengaruhi oleh motivasi penggunaan dan preferensi terhadap media sosial. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui preferensi para imam dalam menggunakan media sosial facebook dan untuk mengungkap pengalaman para imam sebagai pengguna media sosial selama masa pandemi Covid-19. Sebanyak enam orang para imam yang berkarya di pedalaman Kalimantan dan yang aktif menggunakan media sosial facebook sebagai informan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dengan tujuan untuk memahami makna para imam dalam memanfaatkan media sosial facebook dan menggali pengalaman para imam dalam menggunakan facebook. Dengan pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode wawancara mendalam dengan para imam yang dinilai memiliki pengalaman dalam bermedia sosial. Hasil penelitian ini menemukan bahwa para imam cenderung menyukai media sosial facebook karena merasa terbantu untuk karya pewartaan. Penelitian ini juga menemukan bahwa para imam melihat media sosial sebagai sarana pewartaan karena tidak dianggap bertentangan dengan agama selama bermanfaat untuk pewartaan. Penerimaan ini mendapat dukungan dari konsili vatikan ke II dalam dekrit inter mirifica yang menngajak Gereja untuk menggunakan media yang ada sebagai sarana komunikasi sosial. / The development of the world that is getting faster, especially in the invention of communication technology requires priests not to close their eyes but try to receive and follow with great attention and as much as possible use it for evangelization work. The involvement of priests in the use of social media, especially Facebook, is strongly influenced by the motivation for use and preference for social media. Therefore, this study was conducted to determine the preferences of priest in using social media facebook and to reveal the experiences of priests as users of social media during the Covid-19 pandemic. A total of six priests who work in the interior of Kalimantan and who actively use social media facebook as research informants. This study uses a phenomenology approach to understand the meaning of the priests in utilizing social media facebook and explore the experiences of priests in using facebook. The data collection used is the in-depth interview method with priests who are considered to have experience in social media. The results of this research found that priests tend to like social media facebook because they feel helped by this social media for evangelization. This study also found that the priests saw social media as a means of preaching because it was not considered contrary to religion if it was useful for preaching. This acceptance received support from the Second Vatican Council in decree inter mirifica which invited the Church to use existing media as a means of social communication.