Domestic violence is currently one of the most pressing public health concerns, both globally and nationally. In Indonesia, the rates of domestic violence cases against women have continued to grow annually at an alarming rate. Adult attachment has been studied in the past for its association towards the unique psychological dynamics of victims. Therefore, this quantitative study aims to explore the role of adult romantic attachment as a predictor for domestic violence victimization among married women domiciled in the Greater Jakarta area. A total of 300 married women (Mage = 32.88; SD = 5.41) participated in the online survey where they indicated personal experience in close relationships and their spouses’ conflict tactics. The acquired data was statistically examined using hierarchical regression, one-way ANOVA, and Pearson’s correlation. The study found that adult attachment is significantly associated with domestic violence exposure, hence may act as a meaningful predictor. Furthermore, analysis suggested that individuals with higher scores of attachment-related anxiety are more likely to experience domestic violence. Thus, highlighting that prevention of domestic violence victimization amongst married women can be achieved through an increased awareness of their retained primary adult attachment dimension. / Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) saat ini telah menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling mendesak, baik secara global maupun nasional. Di Indonesia, tingkatan kasus KDRT terhadap perempuan terus meningkat setiap tahun secara mengkhawatirkan. Kelekatan dewasa telah dipelajari sebelumnya terkait hubungan yang dimiliki dengan dinamika psikologis korban yang unik. Oleh karena itu, penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran kelekatan romantis dewasa sebagai prediktor terjadinya viktimisasi KDRT pada wanita menikah yang berdomisili di wilayah Jabodetabek. Sebanyak 300 wanita menikah (Musia = 32,88; SD = 5,41) berpartisipasi dalam survei online di mana mereka melaporkan pengalaman pribadi dalam hubungan dekat dan taktik konflik pasangan mereka. Data yang diperoleh diuji secara statistik menggunakan regresi hierarkis, ANOVA satu arah, dan korelasi Pearson. Studi ini menemukan bahwa kelekatan dewasa secara signifikan terkait dengan paparan KDRT, oleh karena itu dapat bertindak sebagai prediktor yang berarti. Lebih lanjut, analisis menunjukkan bahwa individu dengan skor dimensi kecemasan yang lebih tinggi lebih mungkin untuk mengalami KDRT. Dengan demikian, menggarisbawahi bahwa pencegahan viktimisasi KDRT di antara perempuan yang sudah menikah dapat dicapai melalui peningkatan kesadaran akan dimensi kelekatan dewasa primer yang mereka miliki.