Propaganda anti-Cina oleh Amerika Serikat di masa kepemimpinan Donald Trump (2016-2020 = Anti-China Propaganda in United States during Donald Trump’s Presidency (2016-2020)

Kangmajaya, Avirell Felicia (2022) Propaganda anti-Cina oleh Amerika Serikat di masa kepemimpinan Donald Trump (2016-2020 = Anti-China Propaganda in United States during Donald Trump’s Presidency (2016-2020). Bachelor thesis, Universitas Pelita Harapan.

[img]
Preview
Text (Title)
Title.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (109kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Abstract)
Abstract.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (538kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ToC)
ToC.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (515kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Chapter 1)
Chapter 1.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB) | Preview
[img] Text (Chapter 2)
Chapter 2.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB)
[img] Text (Chapter 3)
Chapter 3.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (562kB)
[img] Text (Chapter 4)
Chapter 4.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (3MB)
[img] Text (Chapter 5)
Chapter 5.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (560kB)
[img]
Preview
Text (Bibliography)
Bibliography.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (997kB) | Preview
[img] Text (Appendices)
Appendices.pdf
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB)

Abstract

Globalisasi ini senantiasa mengalami perkembangan yang pesat dari abad ke-20 hingga saat ini. Perkembangan globalisasi yang sangat masif tersebut kemudian dimanfaatkan oleh sejumlah negara di dunia untuk mulai berkembang, dimana interaksi sosial yang dikatalisasi oleh globalisasi kemudian memunculkan clash of culture antara Republik Rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat yang disebabkan oleh adanya perbedaan nilai, ide, ataupun gagasan yang menciptakan pandangan meritokrasi dan mengarah kepada munculnya populisme di dunia. Populisme dikatakan juga dapat sangat berpengaruh kepada bentuk kebijakan luar negeri suatu negara dan bahkan merubah kebijakan luar negeri dari negara tersebut. Populisme ini diserap oleh kepala-kepala negara di berbagai belahan dunia tak terkecuali Donald Trump yang menggunakan populisme sebagai kendaraan politiknya dan pada akhirnya membawa kepada banyak sekali perubahan, khususnya dalam Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Republik Rakyat Tiongkok dan lahirnya propaganda anti-Cina. Kemudian dianalisa dengan menggunakan dasar dari teori konstruktivisme dimana lebih menekankan kepada pentingnya ide atau gagasan dalam menciptakan norma atau nilai yang dipercaya dan pada akhirnya melahirkan social practices dalam hal ini adalah pemimpin Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok dan melahirkan perilaku saling mengecam. Pada bagian metodologi penelitian propaganda anti-Cina oleh Amerika Serikat di masa kepemimpinan Donald Trump, peneliti menggunakan jenis pendekatan kualitatif, metode penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dan teknik analisa naratif. Hasil dari penelitian ini adalah perseteruan antara Republik Rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat di masa pemerintahan presiden Donald Trump didorong oleh adanya interaksi sosial yang semakin memperjelas perbedaan nilai dan paham yang dibawa oleh masing-masing negara di dalam menghadapi globalisasi. Perbedaan-perbedaan dan perubahan nilai yang ada menjadi salah satu sebab dari munculnya populisme yang menjadikan Donald Trump menjadi sosok yang dikenal hingga saat ini./Globalisasi ini senantiasa mengalami perkembangan yang pesat dari abad ke-20 hingga saat ini. Perkembangan globalisasi yang sangat masif tersebut kemudian dimanfaatkan oleh sejumlah negara di dunia untuk mulai berkembang, dimana interaksi sosial yang dikatalisasi oleh globalisasi kemudian memunculkan clash of culture antara Republik Rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat yang disebabkan oleh adanya perbedaan nilai, ide, ataupun gagasan yang menciptakan pandangan meritokrasi dan mengarah kepada munculnya populisme di dunia. Populisme dikatakan juga dapat sangat berpengaruh kepada bentuk kebijakan luar negeri suatu negara dan bahkan merubah kebijakan luar negeri dari negara tersebut. Populisme ini diserap oleh kepala-kepala negara di berbagai belahan dunia tak terkecuali Donald Trump yang menggunakan populisme sebagai kendaraan politiknya dan pada akhirnya membawa kepada banyak sekali perubahan, khususnya dalam Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Republik Rakyat Tiongkok dan lahirnya propaganda anti-Cina. Kemudian dianalisa dengan menggunakan dasar dari teori konstruktivisme dimana lebih menekankan kepada pentingnya ide atau gagasan dalam menciptakan norma atau nilai yang dipercaya dan pada akhirnya melahirkan social practices dalam hal ini adalah pemimpin Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok dan melahirkan perilaku saling mengecam. Pada bagian metodologi penelitian propaganda anti-Cina oleh Amerika Serikat di masa kepemimpinan Donald Trump, peneliti menggunakan jenis pendekatan kualitatif, metode penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dan teknik analisa naratif. Hasil dari penelitian ini adalah perseteruan antara Republik Rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat di masa pemerintahan presiden Donald Trump didorong oleh adanya interaksi sosial yang semakin memperjelas perbedaan nilai dan paham yang dibawa oleh masing-masing negara di dalam menghadapi globalisasi. Perbedaan-perbedaan dan perubahan nilai yang ada menjadi salah satu sebab dari munculnya populisme yang menjadikan Donald Trump menjadi sosok yang dikenal hingga saat ini./Globalisasi ini senantiasa mengalami perkembangan yang pesat dari abad ke-20 hingga saat ini. Perkembangan globalisasi yang sangat masif tersebut kemudian dimanfaatkan oleh sejumlah negara di dunia untuk mulai berkembang, dimana interaksi sosial yang dikatalisasi oleh globalisasi kemudian memunculkan clash of culture antara Republik Rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat yang disebabkan oleh adanya perbedaan nilai, ide, ataupun gagasan yang menciptakan pandangan meritokrasi dan mengarah kepada munculnya populisme di dunia. Populisme dikatakan juga dapat sangat berpengaruh kepada bentuk kebijakan luar negeri suatu negara dan bahkan merubah kebijakan luar negeri dari negara tersebut. Populisme ini diserap oleh kepala-kepala negara di berbagai belahan dunia tak terkecuali Donald Trump yang menggunakan populisme sebagai kendaraan politiknya dan pada akhirnya membawa kepada banyak sekali perubahan, khususnya dalam Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Republik Rakyat Tiongkok dan lahirnya propaganda anti-Cina. Kemudian dianalisa dengan menggunakan dasar dari teori konstruktivisme dimana lebih menekankan kepada pentingnya ide atau gagasan dalam menciptakan norma atau nilai yang dipercaya dan pada akhirnya melahirkan social practices dalam hal ini adalah pemimpin Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok dan melahirkan perilaku saling mengecam. Pada bagian metodologi penelitian propaganda anti-Cina oleh Amerika Serikat di masa kepemimpinan Donald Trump, peneliti menggunakan jenis pendekatan kualitatif, metode penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dan teknik analisa naratif. Hasil dari penelitian ini adalah perseteruan antara Republik Rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat di masa pemerintahan presiden Donald Trump didorong oleh adanya interaksi sosial yang semakin memperjelas perbedaan nilai dan paham yang dibawa oleh masing-masing negara di dalam menghadapi globalisasi. Perbedaan-perbedaan dan perubahan nilai yang ada menjadi salah satu sebab dari munculnya populisme yang menjadikan Donald Trump menjadi sosok yang dikenal hingga saat ini./Globalization has experienced rapid development from the 20th century to the present. The development of globalization which was then used by a number of countries in the world to begin to develop, where massive social interaction then gave rise to a cultural clash between the People's Republic of China and the United States caused by differences in values, ideas, or ideas that created a meritocratic view and led to the emergence of populism in the world. Populism is also said to be very influential on foreign policy and even changes in foreign policy. This populism is absorbed by heads of state in various parts of the world and Donald Trump who uses populism as his political vehicle and eventually brings a lot of changes, especially in the United States Foreign Policy towards the People's Republic of China and anti-China propaganda by the United States during the leadership of Donald Trump. This research used constructivism as the main theory that believes about the importance of ideas and social interactions to create norms and social believes in the society also creates the social practices that mold the leader od United States and People’s Republic of China behavior then, examine with the type of approach, descriptive research methods, data collection techniques through literature studies and narrative analysis techniques. The result of this study is the feud between the People's Republic of China and the United States during the administration of President Donald Trump by the differences in values and understandings brought by each country in the face of globalization. The differences and changes in existing values are one of the reasons for the differences in populism that have made Donald Trump a known figure to this day.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Creators:
CreatorsNIMEmail
Kangmajaya, Avirell FeliciaNIM01043180104avirellfelicia@gmail.com
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorJemadu, AleksiusNIDN0412106101aleksius.jemadu@uph.edu
Uncontrolled Keywords: Globalisasi; Propaganda anti-Cina; Amerika Serikat; Repubik Rakyat Tiongkok; Donald Trump
Subjects: J Political Science > JZ International relations
Divisions: University Subject > Current > Faculty/School - UPH Karawaci > Faculty of Social and Political Science > International Relations
Current > Faculty/School - UPH Karawaci > Faculty of Social and Political Science > International Relations
Depositing User: Users 6685 not found.
Date Deposited: 09 Feb 2022 07:53
Last Modified: 09 Feb 2022 07:53
URI: http://repository.uph.edu/id/eprint/45669

Actions (login required)

View Item View Item