Pada masa pandemi COVID-19, tuntutan gaya hidup isolasi mandiri dapat membuat mahasiswa merasa lebih stres dibanding sebelum pandemi. Religiositas mahasiswa dapat memberikan dukungan spiritual sebagai bantuan meredakan stres. Salah satu penelitian mendapatkan hasil bahwa religiositas membantu pengelolaan stres. Oleh karena itu peneliti ingin melaksanakan penelitian kuantitatif untuk meneliti pengaruh religiositas terhadap stres mahasiswa. Penelitian ini memiliki 176 partisipan yang merupakan mahasiswa kristen UPH. Alat ukur yang dipakai adalah The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale untuk religiositas dan Student Stress Life Inventory untuk stres. Hasil menunjukkan tidak terdapat sebuah pengaruh oleh karena tidak terhadap sebuah hubungan yang signifikan antara religiositas dan stres dengan nilai pearson’s correlation sebesar 0.918. / During the COVID-19 pandemic, the self-isolation lifestyle can make students feel more stressed compared to before the pandemi. Student’s religiosity can provide spiritual support that acts as a stress reliever. One study found that religiosity helps students manage stress. Therefore, this study wants to carry out a quantitative research to examine the effect of religiosity towards student stress. This study has 176 UPH christian students as participants. The measuring instruments used are The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale for religiosity and the Student Stress Life Inventory for stress. The results show that there is no effect because there is no significant relationship between religiosity and stress to begin with, showing the Pearson's correlation value of 0.918.