Pertumbuhan industri makanan dan minuman, serta keinginan penulis untuk meningkatkan konsumsi olahan ikan di Kota Bengkulu, membuat penulis memutuskan untuk mengambil topik restoran pempek. Penulis juga melihat perkembangan bisnis restoran pempek di Kota Bengkulu yang dimana restoran pempek menjadi restoran favorit masyarakat Kota Bengkulu. Untuk membedakan dengan restoran pempek lainnya, penulis memutuskan untuk mengambil konsep quick service restaurant. Adanya inflasi pada kelompok makanan dan minuman/ restoran, tingginya konsumsi ikan di Kota Bengkulu, minat masyarakat yang besar pada pempek, dan belum tersedianya restoran pempek dengan konsep quick service di Kota Bengkulu menjadi dasar berdirinya Pempek Gaspoll di Jalan Danau, Panorama, Kota Bengkulu. Segmentasi Pempek Gaspoll adalah penduduk yang berdomisili di Kota Bengkulu. Segmentasi demografis dari Pempek Gaspoll adalah pria dan wanita, dengan usia 20 tahun sampai 44 tahun, dengan berbagai pekerjaan yang berbeda seperti pelajar atau mahasiswa, ibu rumah tangga, wirausaha, pegawai negeri, dan pegawai swasta dengan pendapatan per bulan yang berbeda-beda. Segmentasi psikografis dari Pempek Gaspoll adalah orang-orang yang memiliki pertimbangan dalam memilih restoran cepat saji dengan alasan pelayanan yang cepat, lokasi, harga hidangan, dan rasa hidangan. Segmentasi perilaku dari dari Pempek Gaspoll adalah orang-orang yang memiliki rutinitas untuk berkunjung ke sebuah restoran cepat saji dalam periode berulang, yang datang ke restoran cepat saji seorang diri maupun bersama teman, keluarga, dan pasangan.