Cara seorang guru Kristen memandang murid akan terlihat dari sikap dan perkataannya saat mengajar di dalam kelas. Guru Kristen yang memandang murid sebagai gambar dan rupa Allah. Namun nyatanya, terdapat permasalahan yang muncul yaitu guru yang tidak memberikan tuntunan dan keteladanan saat murid membutuhkannya. Guru seharusnya memberikan tuntunan dan arahan kepada murid dengan benar. Pedoman guru memberikan tuntunan adalah melalui Pribadi Kristus Sang Gembala Agung yang menuntun domba-dombaNya di jalan kebenaran dengan kasih. Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengkaji secara filosofis peran guru Kristen sebagai penuntun dalam komunitas belajar berdasarkan etika Kristen. Metode dari penelitian ini adalah kajian literatur. Sebagai kesimpulan dari penulisan ini, guru dapat menjalankan perannya sebagai penuntun dengan cara mengajarkan kepada siswa nilai-nilai kebenaran seperti saling menghargai dan disiplin dalam komunitas belajar agar murid dapat merasakan kasih Allah melalui pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus dapat menuntun murid dalam berbagai kondisi pembelajaran, baik secara langsung atau melalui pembelajaran jarak jauh agar dapat menghadirkan komunitas yang baik di dalam kelas. Terkait dengan permasalahan guru sebagai penuntun, penulis memberikan saran untuk penelitian berikutnya dapat membuat kajian tentang peran guru sebagai penuntun dengan dikaji dengan filsafat lainnya seperti epistemologi, antropologi atau estetika.