The development of technology especially in terms of electronic transactions creates a big impact on products sales including packaged food product. The ways of selling food is also improves, from a face to face transaction model between the seller and the buyer, now its transforms to transaction through electronic commerce. Consumers get an easy access to buy packaged food product through this electronic or online transaction. However, this convenience is not followed by food safety assurance of the products that proven by a distribution permit. Consumer Protection Law, Food Law, and Information and Electronic Transaction Law are not fully ensuring consumer protection particularly in regards to the responsibilities of business actor to produce and sell a standardized packaged food. Regulation about consumer protection that regulating the safety of purchasing packaged food through online transaction still has some weaknesses, specifically in terms of the clarity of product’s information and the verification or proof of distribution permit. Therefore, it needs to be ensured that there should be more specific control and regulation regarding the sales of packaged food product through online transaction so that the consumer’s rights to have a high quality and safe products can be achieved. / Perkembangan teknologi di bidang transaksi elektronik memberikan dampak yang cukup luas pada penjualan berbagai macam produk, termasuk produk makanan kemasan. Jalur penjualan makanan juga mengalami perkembangan dari semula hanya melalui pertemuan langsung antara penjual dan pembeli, saat ini berkembang menjadi perdagangan online. Konsumen mendapat kemudahan untuk membeli produk makanan kemasan melalui transaksi elektronik atau online, namun kemudahan akses untuk membeli produk makanan kemasan, tidak diikuti oleh terjaminnya keamanan produk yang antara lain dapat dibuktikan dengan adanya izin edar dari produk-produk tersebut. Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Pangan, dan UndangUndang Informasi dan Transaksi Elektronik, belum sepenuhnya menjamin perlindungan konsumen terutama terkait dengan tanggung jawab pelaku usaha untuk memperoduksi dan memperdagangkan makanan kemasan yang sesuai dengan standar mutu makanan. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa regulasi mengenai perlindungan konsumen terkait dengan kemanan membeli produk makanan kemasan yang diperdagangkan melalui transaksi online masih mengandung kelemahan, terutama yang terkait dengan kejelasan informasi produk dan kepastian adanya izin edar produk. Untuk itu perlu dipastikan adanya pengawasan dan pengaturan yang lebih spesifik terkait dengan penjualan produk makanan kemasan agar dapat menjamin terpenuhinya hak konsumen atas produk yang berkualitas dan terjamin keamanannya.