Pada skripsi ini membahas mengenai analisis putusan pengadilam agama Boyolali No 164/PDT.G/2015/PA.BI terkait pemalsuan identitas dalam perkawinan. Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana akibat hukum secara perdata dan pidana pada pembatalan perkawinan karena adanya pemalsuan identitas oleh salah satu pihak. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Yuridis normative merupakan penelitian berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan literatur-literatur serta norma-norma yang berkaitan dengan pokok bahasan, dengan pendekatan masalah yang digunakan ialah (statute approach) dan (conceptual approach). Statute approach adalah peraturan yang digunakan dengan membahas peraturan perundang- undangan yang berlaku berkaitan dengan permasalahan yang ditangani. Sedangkan conceptual approach merupakan teori dari ahli hukum, literatur- literatur dan bacaan lainnya yang sesuai dengan kasus yang diambil. Hal- hal yang menjadi penyebab terjadinya pembatalan dalam perkawinan disebabkan adanya pemalsuan identitas suami, tergugat mengaku masih lajang sedangkan kenyataanya tergugat memiliki istri sah yang bernama S. Anak dan telah menikah pada hari Rabu tanggal 30 Agustus 2000 tercatat dalam kutipan akta nikah No. 176/35/VIII/2000 tertanggal 30 Agustus 2000. Penggugat telah datang ke Pengadilan Agama Boyolali tertanggal 22 Januari 2015 dan telah mengajukan permohonan pembatalan nikah./ This thesis discusses about decision analysis of the Boyolali Religious Court No. 16/PDT.G/2015/PA.BI related to fake identity in marriage. The problem in this thesis is what are the legal and civil consequences for annulment of marriage due to identity falsification by one of the parties. The research method used in this research is normative juridical. Normative juridical, namely research based on applicable laws and regulations and literature and norms related to the subject matter. The things that cause annulment in a marriage are due to the falsification of the husband’s identity, the defendant admitted that he was single even though the defendant had a legal wife named S. Anak and married on Wednesday, August 30, 2000 which was recorded in the marriage certificate No. 176/35/VIII/2000 dated August 30, 2000. The plaintiff has come to the Boyolali Religious Court on January 22, 2015 and has submitted a request for annulment of the marriage.