Semua anak berhak untuk dilindungi dari kekerasan, eksploitasi, dan pelecehan apapun situasinya. Namun, banyak anak yang terpapar pekerja anak dan pekerja anak terburuk yang dapat merampas masa kanak-kanak, potensi, dan martabat mereka. Oleh karena itu, makalah ini menggunakan penelitian kepustakaan, sejenis penelitian yang dirancang untuk menganalisis hukum yang berlaku pada situasi sosial. Makalah ini termasuk meninjau undang-undang yang mengatur Konvensi ILO yang diberlakukan untuk menghapus pekerja anak di seluruh dunia dan undang-undang dan program Indonesia yang meratifikasi Konvensi ILO. Studi tersebut menemukan bahwa terlepas dari upaya Indonesia untuk menghapus pekerja anak dan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak yang disebutkan di atas, "pekerja anak terburuk" di Indonesia masih dalam masalah yang kompleks. Mempertimbangkan situasi ini, pemerintah Indonesia perlu menyusun rencana strategis pemberantasan pekerja anak untuk memantau dan meninjau kebijakan NAP-EWFCL dan pekerja anak yang ada, membangun mekanisme dan kemitraan dengan kementerian dan lembaga terkait, serta melaksanakan program jaminan sosial yang lebih beragam untuk menghapuskan pendidikan. hambatan bagi anak- anak miskin dan banyak anak rentan.