Dalam dunia ritel dimana memberdayakan pelanggan secara berkelanjutan itu meningkatkan dan merubah pandangan terhadap pelayanan. Pelaku ritel harus mampu menyediakan pengalaman berbelanja yang mengesankan untuk mempertahankan pelanggan lama dan menarik calon pelanggan baru. Ketika konsumen memutuskan untuk pergi berbelanja ke gerai fisik, mereka berharap dapat menikmati aktivitas mereka, merasakan pengalaman kognitif, afektif, sosial, dan fisik dari stimulus langsung gerai fisik. Tujuan dari penulis adalah untuk mengukur pengaruh in-store customer experience. Studi ini dilakukan dengan mengikuti struktur untuk mengukur in-store customer experience. Studi ini mengikuti skala formatif, dimana terdapat tiga langkah utama: generasi dari barang, skala purifikasi, dan assessment dari validitas dan reliabilitas. Hasil dari studi ini memperlihatkan skala third-order dengan refkelsi dari dimensi second-order (pengalaman sosial) dan tiga refklesi dimensi first-order (kognitif, afektif, fisik) menmpunyai psychometric dari kepuasan pelanggan. Hasil studi ini juga menghasilkan informasi yang berguna terhadap efek dari ISCX terhadap performa kunci dari variabel seperti kepuasan dan loyalitas terhadap gerai. Skala ISCX menghasilkan multi konsep diagnostik untuk digunakan oleh ritel dalam menciptakan pengalaman berbelanja di lingkungan ritel dengan nilai yang berbeda kepada pelanggan. Dengan menyediakan pengukuran dan presisi, lengkap, kuat di lingkungan ritel, skala tersebut memberikan peneliti langkah terstruktur untuk mencari tahu faktor-faktor penting yang mempengaruhi CX di ritel.