Gamelan adalah musik ansambel tradisional khas daerah Jawa, Sunda, Bali dan Lombok. Dia berasal dari bahasa Jawa ‘gamel’ dan ‘an’ yang artinya adalah memukul atau menabuh suatu benda. Musik daerah ini menggunakan tangga nada pentatonis dengan sistem skala slendro dan pelog. Dalam ensambel atau orkestra gamelan, wanita yang bernyanyi mengiringi musiknya disebut pesindhen atau sinden. Dalam perkembangannya, kini sinden bisa hadir dalam berbagai bentuk kreatif selama difasilitasi dengan teknik perekaman dan pengetahuan budaya yang benar. Penelitian ini membandingkan empat teknik perekaman stereo yaitu AB, XY, ORTF dan Mid-Side dengan variabel yang berbeda-beda total sebanyak empat belas tipe perekaman, dengan tujuan mencari teknik perekaman yang paling sesuai untuk menangkap tembang sinden Jawa serta gamelan pengiringnya. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dan hasil dari analisis perbandingannya menyimpulkan bahwa teknik stereo terbaik untuk perekaman sinden adalah teknik ORTF dengan pola polar cardioid, jarak dari sumber 60 cm dan jarak antar mikrofon 17 cm. Teknik terbaik untuk perekaman sinden secara live adalah teknik Mid-Side, pola polar cardioid & figure-8 dengan jarak dari sumber 30 cm. Sedangkan teknik stereo terbaik untuk perekaman sinden secara akapela adalah teknik AB, pola polar omnidirectional, jarak dari sumber 1 m dan jarak antar mikrofon 1 m.