Kurangnya pusat layanan autisme dari segi jumlah dan kualitas di Kota Jakarta menjadi masalah karena angka penyandang autisme yang terus meningkat setiap tahunnya. Selain itu,Pusat layanan autis kebanyakan juga tidak mempertimbangkan desain ruang untuk penyandang autisme agar mampu hidup lebih baik karena adanya masalah biaya pengelolaan. Penelitian ini mencoba menganalisa dan menemukan solusi yang tepat dengan membangun rambu perancangan yang ideal bagi penyandang autisme melalui salah satu pendekatan desain yaitu partisipatoris. Peneliti akan menggunakan teori-teori yang berkaitan dan membantu membangun argumen dalam perancangan. Peneliti juga akan melakukan kegiatan partisipatoris dengan pengguna utama dari pusat layanan autisme. Terobosan yang ditawarkan peneliti adalah pusat layanan yaitu daycare, yang tidak hanya menjadi tempat penyandang autisme tinggal sementara namun juga sebagai tempat yang mampu meningkatkan potensi kemandirian diri mereka serta berdampak pada kesejahterahan hidup mereka.// The lack of autism service centers in the city of Jakarta is become a serious issue because the number of people with autism continues to increase every year. In addition, most autism service centers also do not consider the design of spaces for people with autism to be able to live better. Its because of the high management costs to build a great quality autism service center. This study tries to analyze and find the right solution by building an ideal design sign for people with autism through a participatory design approach. Researchers will use related theories and help build arguments in the design. Researchers will also do participatory activities with the main users of the autism design center. The solution offered by the researcher is a autism service center, namely daycare, which is not only designed for people with autism to live temporarily but also as a place that can improve their potential on being independent and have an impact on their wellbeing.