The Korean peninsula was divided into two countries under the control of the United States and China, two major world powers, in the aftermath of World War II and the Korean War. Following years of hostility, the two Koreas began to build the Kaesong Industrial Complex as an economic cooperation initiative in 2000. The complex was intended to provide commercial benefits to South Korean companies and North Korean employees involved in the manufacture of textiles, metals, electronics, shoes and other goods. It became a symbol for peaceful interaction between the two countries. However, the economic cooperation is also used by the two Korean governments as a bargaining power during times of heightened tension on the peninsula. This study argues that the operation of the Kaesong Industrial Complex is largely determined by the dynamics of the bilateral relationship between South Korea and North Korea, as well as by the broader geopolitical environment involving the United States and China. In this context, the purpose of this study is to determine how these multi-level external conditions might affect the operation of the Kaesong Industrial Complex. / Semenanjung Korea terpisah menjadi dua negara di bawah pengendalian dua kekuatan besar dunia yaitu Amerika Serikat dan Cina setelah Perang Dunia ke-2 dan Perang Korea. Setelah bermusuhan selama puluhan tahun, pada tahun 2000 kedua Korea yang masih bersaudara ini mulai bekerja sama di bidang ekonomi yaitu Kawasan Industri Kaesong. Yang dimaksudkan dengan Kawasan Industri Kaesong adalah usaha bisnis yang melibatkan perusahaan Korea Selatan dan karyawan dari Korea Utara yang memproduksi tekstil, logam, elektronik, sepatu dan yang lain-lain. Kawasan Industri Kaesong menjadi simbol untuk hubungan dan interaksi kedua negara secara damai. Tetapi kerja sama tersebut juga digunakan oleh kedua negara sebagai alat untuk bargaining power. Argumen di dalam penelitian ini mengatakan bahwa pengoperasian Kawasan Industri Kaesong sangat ditentukan oleh dinamika hubungan bilateral Korea Selatan dan Korea Utara serta situasi hubungan di tingkat internasional yang melibatkan Amerika Serikat dan Cina. Demikian tujuan penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana kondisi eksternal tersebut yang memiliki sifat multi-level memengaruhi pengoperasian Kawasan Industri Kaesong.