Kepuasan kerja erat kaitannya dengan peningkatan produktivitas, perilaku pekerja dalam organisasi, dan penurunan perilaku kontraproduktif, yang dapat berdampak pada perkembangan organisasi secara keseluruhan. Fenomena yang muncul di Sekolah XYZ Jakarta dalam kurun waktu empat tahun ajaran terakhir, mulai tahun ajaran 2018-2019 hingga tahun ajaran 2021-2022, banyak siswa kelas 10 yang tidak melanjutkan ke kelas 11 sekolah tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah kepuasan kerja guru yang dinilai rendah, sehingga kinerja guru dinilai belum optimal dan berdampak pada retensi siswa. Stres kerja yang berlebihan pada guru disinyalir berkontribusi terhadap penurunan kepuasan kerja, sehingga berdampak pada prestasi kerja guru. Iklim sekolah yang positif dikaitkan dengan keberhasilan guru di tempat kerja dan prestasi akademik siswa yang lebih tinggi. Sementara itu, ketersediaan dukungan sosial dapat mengurangi stres psikologis, termasuk depresi dan kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya (1) pengaruh stres kerja, (2) pengaruh iklim organisasi, dan (3) pengaruh dukungan sosial, dalam kaitannya dengan kepuasan kerja guru di Sekolah XYZ Jakarta. Waktu penelitian dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap persiapan dilakukan pada bulan Januari 2021 – April 2021, dan tahap kedua yaitu tahap pengembangan instrumen dan implementasi dilakukan pada bulan Mei 2021 – Maret 2022. Penyebaran kuisioner juga dilakukan dilakukan secara digital melalui Google Form—analisis data menggunakan PLS-SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja guru. Semakin tinggi stres kerja pada guru maka semakin rendah kepuasan kerja guru di Sekolah XYZ Jakarta. Iklim organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja, dan dukungan sosial berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja di Sekolah XYZ Jakarta.