Coronavirus 2019 (Covid-19) telah mempersulit gaya hidup seseorang dari berbagai usia dan ras, terutama Pendidikan. Selama pandemi Covid-19, aktivitas layar masyarakat meningkat, terutama untuk keperluan akademik. Maka terjadi perubahan pada aktivitas sehari-hari, yaitu aktivitas di luar ruangan menjadi terbatas dan aktivitas di dalam ruangan menjadi meningkat melalui karantina dan jarak sosial. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2014 merekomendasikan yang berusia di atas 2 tahun, menggunakan perangkat maksimal 2 jam per hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan aktivitas berbasis layar pada mahasiswa preklinik fkuph di masa pandemi. Penelitian ini mengunakan studi desain cross-sectional. Sampel yang di butuhkan dalam penelitian adalah 470 sampel dari mahasiswa preklinik FKUPH dengan teknik purposivesampeling. Pengambilan data di mulai dengan isi inform consent, dan melanjutkan isi GPAQ dan screen time questionnaire. Pengolahan data lewat microsoft Excel dan analisa statistik lewat IBM SPSS dengan methode uji chi-square. Mahasiswa FK UPH mendapat hasil aktivitas berbasis layar < 2 jam sekitar 0,4%, dan yang > 2 jam sekitar 9,98%. Sehingga, hasil aktivitas fisik rendah dan sedang terdapat sekitar 74,5% sedangkan dibanding dengan aktivitas fisik tinggi sebesar 25,6%. Sehingga, kemungkinan untuk mahasiswa yang melakukan aktivitas berbasis layar mendapat aktivitas fisik yang rendah sekitar 1,35 kali. Maka, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dan aktivitas berbasis layar pada mahasiswa preklinik FKUPH di masa Pandemi dengan nilai p = 0,41 (p < 0,05).