Dalam 10 tahun terakhir, pembangunan Rumah Sakit (RS) bertumbuh pesat dimana growth RS Swasta sebesar 92% sedangkan RS Pemerintah 39%. Rumah sakit ABC adalah RS Swata dengan unit terbanyak di Indonesia. Adanya rencana strategis MenKes untuk meningkatkan pembangunan fasilitas Kesehatan, maka akan semakin banyak proses perancangan bangunan RS ABC. Namun sayangnya penelitian Furusaka et al, ada celah antara kepuasan klien dengan jasa yang diberikan oleh jasa aristek. Didukung juga pada tahun 2020, client satisfaction rate RS ABC dalam proses konstruksi adalah 3.8 dari 5. Menurut Standard Based Grading, kepuasan klien masih pada tahap Progressing menuju Proficient. Dalam masa persaingan bisnis yang ketat, rumah sakit hendaknya mengetahui apa yang diharapkan dari kostumer agar dapat menjadi rumah sakit berkualitas, baik untuk kostumer eksternal maupun internal. Dalam arti moderen, Eric O. Isom, dari PM Guaranteed, menyebutkan bahwa kepusan klien adalah satu-satunya ukuran nyata keberhasilan proyek. Oleh karena itu masalah penelitian dirumuskan 1) Apa saja variabel faktor kesuksesan pada tahap perencanaan bangunan RS ABC? 2) Apa saja variabel faktor kesuksesan yang berpengaruh pada perencanaan bangunan RS ABC? 3) Apa rekomendasi dari penelitian ini dalam meningkatkan kepuasan klien khususnya pada tahap perencanaan dengan arsitek in-house RS ABC? Untuk merumuskan jawaban permasalahan 1 dilakukan studi literatur yang kemudian divalidasi oleh pakar. Pakar yang dimaksud adalah subject matter expert yang telah ditunjuk manajemen RS ABC sebagai approver desain. Untuk menjawab pertanyaan 2, penyebaran kuesioner dilakukan kepada 30 responden terpilih khususnya klien internal aktif dalam proses perancangan bangunan RS ABC. Analisis data yang digunakan adalah regresi linier dengan banguan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Dari hasil data permasalahan 2 dilanjutkan dengan studi literatur untuk menjawab pertanyaan 3. Hasil dari permasalahan 1 adalah terdapat 4 faktor dan 13 variabel faktor kesuksesan RS ABC. Hasil dari permasalahan 2 adalah terdapat 8 variabel yang paling mempengaruhi yaitu PIC arsitek yang jelas, rencana penjadwalan, progress tracking, efisiensi GFA, memperhatikan kebutuhan disabilitas, target biaya, kualitas proyek berfokus pasien, dan efisiensi biaya. Hasil permasalahan 3 adalah RS ABC dapat meningkatkan kepuasan klien pada tahap perencanaan dengan arsitek in-house dengan meningkatkan kinerja cakupan pekerjaan sebagai prioritas pertama, diikuti waktu, kualitas, dan biaya. / Dalam 10 tahun terakhir, pembangunan Rumah Sakit (RS) bertumbuh pesat dimana growth RS Swasta sebesar 92% sedangkan RS Pemerintah 39%. Rumah sakit ABC adalah RS Swata dengan unit terbanyak di Indonesia. Adanya rencana strategis MenKes untuk meningkatkan pembangunan fasilitas Kesehatan, maka akan semakin banyak proses perancangan bangunan RS ABC. Namun sayangnya penelitian Furusaka et al, ada celah antara kepuasan klien dengan jasa yang diberikan oleh jasa aristek. Didukung juga pada tahun 2020, client satisfaction rate RS ABC dalam proses konstruksi adalah 3.8 dari 5. Menurut Standard Based Grading, kepuasan klien masih pada tahap Progressing menuju Proficient. Dalam masa persaingan bisnis yang ketat, rumah sakit hendaknya mengetahui apa yang diharapkan dari kostumer agar dapat menjadi rumah sakit berkualitas, baik untuk kostumer eksternal maupun internal. Dalam arti moderen, Eric O. Isom, dari PM Guaranteed, menyebutkan bahwa kepusan klien adalah satu-satunya ukuran nyata keberhasilan proyek. Oleh karena itu masalah penelitian dirumuskan 1) Apa saja variabel faktor kesuksesan pada tahap perencanaan bangunan RS ABC? 2) Apa saja variabel faktor kesuksesan yang berpengaruh pada perencanaan bangunan RS ABC? 3) Apa rekomendasi dari penelitian ini dalam meningkatkan kepuasan klien khususnya pada tahap perencanaan dengan arsitek in-house RS ABC? Untuk merumuskan jawaban permasalahan 1 dilakukan studi literatur yang kemudian divalidasi oleh pakar. Pakar yang dimaksud adalah subject matter expert yang telah ditunjuk manajemen RS ABC sebagai approver desain. Untuk menjawab pertanyaan 2, penyebaran kuesioner dilakukan kepada 30 responden terpilih khususnya klien internal aktif dalam proses perancangan bangunan RS ABC. Analisis data yang digunakan adalah regresi linier dengan banguan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Dari hasil data permasalahan 2 dilanjutkan dengan studi literatur untuk menjawab pertanyaan 3. Hasil dari permasalahan 1 adalah terdapat 4 faktor dan 13 variabel faktor kesuksesan RS ABC. Hasil dari permasalahan 2 adalah terdapat 8 variabel yang paling mempengaruhi yaitu PIC arsitek yang jelas, rencana penjadwalan, progress tracking, efisiensi GFA, memperhatikan kebutuhan disabilitas, target biaya, kualitas proyek berfokus pasien, dan efisiensi biaya. Hasil permasalahan 3 adalah RS ABC dapat meningkatkan kepuasan klien pada tahap perencanaan dengan arsitek in-house dengan meningkatkan kinerja cakupan pekerjaan sebagai prioritas pertama, diikuti waktu, kualitas, dan biaya.