Kecerdasan emosional merupakan sebuah keterampilan diri. Remaja cenderung mengalami permasalahan emosi seperti cemas, pemurung, impulsif dan agresif yang menyebabkan kemerosotan kecerdasan emosi. Salah satu cara untuk meningkatkan kecerdasan emosional adalah dengan menanamkan perilaku asertif. Penelitian ini berjenis eksperimen yang bertujuan untuk mencari pengaruh perlakuan perilaku asertif berupa assertive training terhadap peningkatan kecerdasan emosional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 38 siswa yang terbagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penggolongan kelompok menggunakan metode randomisasi sampling. Validitas instrumen pelatihan menggunakan Content Validity Index yang dilakukan tiga orang subject matter expert (CVI= 0,93 perlakuan pertama dan 0,85 perlakuan kedua) . Alat ukur kecerdasan emosional yang digunakan hanya satu jenis yang berisi 28 soal. Reliabilitas alat ukur 0,731>0,6 kuesioner dinyatakan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan pada kelompok eksperimen baik pretest atau posttest (P>0,05). Pada hasil observasi menyatakan bahwa 17 dari 24 perilaku asertif berhasil diterapkan. Kesamaan alat ukur dan ketidakjujuran saat pengisian menjadi faktor tidak meningkatnya kecerdasan emosional. Berperilaku asertif merupakan salah satu bentuk meningkatkan kecerdasan emosional jika selalu dilakukan berulang-ulang / Emotional intelligence is a self skill. Teenagers tend to experience emotional problems such as anxiety, moodiness, impulsiveness and aggression that cause deterioration of emotional intelligence. One way to increase emotional intelligence is to instill assertive behavior. This research is an experimental type which aims to find the effect of assertive behavior treatment in the form of assertive training on increasing emotional intelligence. The sample in this study amounted to 38 students who were divided into experimental and control groups. Grouping using randomization sampling method. The validity of the training instrument used the Content Validity Index which was carried out by three subject matter experts (CVI = 0.93 first treatment and 0.85 second treatment). The emotional intelligence measuring instrument used was only one type that contained 28 questions. Reliability measuring instrument 0.731>0.6 questionnaire declared reliable. The results showed no significant differences in the experimental group either pretest or posttest P > 0.05. The observation states that 17 out of 24 assertive behaviors were successfully applied. The similarity of measuring instruments and dishonesty when charging are factors that do not increase emotional intelligence. Assertive behavior is one form of increasing emotional intelligence if it is always done repeatedly