Latar Belakang: Dismenore merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh penyebab intrauterin dan ekstrauterin di samping gangguan kejiwaan seperti depresi, yang mempengaruhi wanita selama menstruasi dan sering disertai dengan gejala mual, muntah dan kehilangan nafsu makan. Penelitian tentang hubungan antara depresi dan dismenore di Indonesia masih terbatas. Depresi dan dismenore yang dialami saat menstruasi dapat berdampak negatif pada kehidupan wanita terutama dalam hal produktivitas mereka di tempat kerja dan sekolah. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara tingkat depresi dengan tingkat dismenore yang dialami oleh mahasiswi kedokteran Universitas Pelita Harapan. Metode: Desain penelitian ini adalah studi potong lintang dengan teknik purposive sampling yang telah mengumpulkan 108 sampel dari mahasiswi kedokteran angkatan 2019-2021 di Fakultas Kedokteran, Universitas Pelita Harapan. Data yang dikumpulkan berdasarkan kuesioner WaLIDD dan Beck Depression Inventory-II dan dianalisis menggunakan analisis bivariat chi square pada SPSS 24.0. Hasil: Hasil dari total 108 sampel, rentang usia sampel berusia 18 – 22 tahun. Untuk depresi, 73.1% tidak mengalami depresi, 14.8% depresi ringan, 9.3% depresi sedang dan 2.8% depresi berat. Untuk dismenore, 21.3% tidak mengalami dismenore dan 30.6% dismenore ringan, 40.7% dismenore sedang, dan 7.4% dismenore berat. Analisis statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan tingkat dismenore (p value = 0.026). Kesimpulan: Prevalensi depresi ditemukan rendah dalam penelitian ini di kalangan mahasiswi kedokteran, namun prevalensi dismenore ditemukan tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat depresi dengan tingkat dismenore. Kata kunci: Dismenore, Depresi, Mahasiswa Kedokteran / Background: Dysmenorrhea, a condition caused by intrauterine and extrauterine causes alongside psychiatric disorders such as depression, affects women during menstruation and is often accompanied by symptoms of nausea, vomiting and loss of appetite. Currently, there is limited research on the relationship between depression and dysmenorrhea in Indonesia and how they can impact a women’s life negatively especially regarding their productivity in work and school. Aim of study: To determine the association between the level of depression with the level of dysmenorrhea experienced by medical students at Universitas Pelita Harapan. Method: This cross-sectional study collected 108 samples using a purposive sampling technique from the medical students’ class of 2019-2021 in the Faculty of Medicine, Universitas Pelita Harapan. The data collected was based on the WaLIDD questionnaire and Beck Depression Inventory-II and analyzed using the bivariate analysis of chi square in SPSS 24.0. Results: There are 108 samples consisting of 18 – 22 years old medical students. For depression, 73.1% had no depression, 14.8% mild depression, 9.3% moderate depression and 2.8% severe depression. For dysmenorrhea, 21.3% had no dysmenorrhea and 30.6% mild dysmenorrhea, 40.7% moderate dysmenorrhea and 7.4% severe dysmenorrhea. The statistical analysis showed a significant relationship between the level of depression with the level dysmenorrhea (p value = 0.026). Conclusion: This study shows that there is an association between the level of depression with the level dysmenorrhea with a low prevalence of depression but a high prevalence of dysmenorrhea. Keywords: Dysmenorrhea, Depression, Medical Students