Latar Belakang: Di masa pandemi Covid-19, masker berperan penting dalam melindungi diri dari masuknya virus. Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menetapkan aturan protokol kesehatan untuk melindungi diri dari Covid-19, yang salah satu aturannya merupakan memakai masker. Masker merupakan salah satu alat pelindung diri yang digunakan di hidung dan mulut untuk mencegah masuknya zat-zat berbahaya seperti polusi, bakteri, dan virus melalui pernapasan. Meskipun masker memiliki peran penting untuk mencegah partikel memasuki sistem pernapasan, masker memiliki efek samping pada tubuh manusia, salah satunya merupakan nyeri kepala. Tujuan: Mengetahui prevalensi kejadian nyeri kepala pada pengguna masker medis pada tenaga kesehatan di era pandemi Covid-19. Metode: Menggunakan studi kuantitatif analitik tidak berpasangan dengan cara potong lintang menggunakan sistem kuesioner. Alat ukur yang dipakai untuk mengukur nyeri keppala adalah Headache Screening Questionnaire-Dutch Version (HSQ-DV) dan Headache Impact Test (HIT-6). Hasil: Dari total 166 responden, tidak ditemukan hasil yang signifikan mengenai hubungan antara penggunaan masker degan timbulnya nyeri kepala pada tenaga kesehatan. Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis masker medis yang digunakan dan durasi penggunaan masker dengan munculnya nyeri kepala pada tenaga kesehatan.