Rendahnya kesadaran bahasa kritis siswa membuat mereka menggunakan bahasa dengan tidak bertanggung jawab. Pada salah satu sekolah Kristen di Tangerang, ditemukan bentuk-bentuk permasalahan tersebut, yakni adanya penggunaan kata-kata tidak senonoh oleh siswa tanpa memahami maknanya, serta adanya anggapan bahwa tidak ada standar absolut dalam penggunaan bahasa. Strategi pembelajaran kontekstual menjadi pilihan dalam mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan penulisan ini adalah memaparkan upaya guru untuk menumbuhkan kesadaran bahasa kritis siswa melalui strategi pembelajaran kontekstual dalam topik fenomena kebahasaan yang dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif. Indikator kesadaran bahasa kritis adalah semangat menyelidiki fungsi bahasa dan kontribusi bahasa dalam kehidupan bermasyarakat. Didapatkan hasil bahwa upaya guru dalam menumbuhkan kesadaran bahasa kritis melalui strategi pembelajaran kontekstual dilakukan dengan memberikan materi, media, serta aktivitas yang membantu siswa untuk mendalami pengalaman berbahasa dan praktik nyata bahasa di sekitar siswa. Selain itu guru juga berupaya memperlengkapi siswa dengan tugas yang membantu siswa merefleksikan dan mengimplementasikan materi yang dipelajarinya dengan bertanggung jawab. Adapun saran untuk peneliti selanjutnya, perlu menyediakan waktu untuk mengobservasi pengalaman dan pemahaman awal siswa guna mempersiapkan pembelajaran yang kontekstual dengan kehidupan nyata siswa. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat memfokuskan penumbuhan kesadaran bahasa kritis siswa pada kepekaan siswa memilah informasi dalam wacana yang memuat ideologi penulisnya.