Perkembangan teknologi di era milenial memberikan dampak bagi setiap individu termasuk didalamnya siswa remaja. Dampak negatif dari perkembangan teknologi gadget dan internet disebabkan karena penggunaan yang secara berlebihan, sehingga membentuk karakter siswa remaja yang tidak peka terhadap orang lain dalam komunitas belajar di kelas. Ketidakpekaan dalam komunitas belajar ditunjukan melalui sikap yang kurang menghargai, yang menyebabkan anggota lainnya tidak memiliki perasaan dihargai. Menghargai dan perasaan dihargai keduanya memiliki keterkaitan. Ketika seseorang memberikan pendapat dan didengarkan orang lain maka mereka sudah menunjukkan sikap menghargai dan tumbuhnya perasaan dihargai karena pendapat tersebut didengar. Siswa remaja terlalu asyik dengan teknologi yang mereka miliki, sehingga mereka menjadi pribadi yang narsis dan egois. Peran guru sangat penting untuk membangun sikap saling menghargai dan perasaan dihargai. Guru adalah role model siswa untuk memiliki sikap menghargai dan menumbuhkan perasaan dihargai ditengah generasi yang melek akan teknologi. Guru harus menghargai dirinya sendiri dan menghargai setiap pribadi siswa remaja. Setiap siswa diciptakan segambar dan serupa dengan Penciptanya. Oleh sebab itu siswa adalah pribadi yang berharga untuk dihargai. Siswa yang memiliki sikap menghargai orang lain akan menunjukkan karakter yang baik dan berdampak bagi sesamanya.