Keaktifan belajar siswa merupakan hal yang sangat penting dalam berlangsungnya proses pembelajaran. Namun, berdasarkan hasil observasi, ditemukan masih terdapat siswa yang tidak memiliki keaktifan belajar, yaitu tidak pernah menyampaikan pendapat dan pertanyaan, tidak antusias, bermain/berbicara dengan temannya selama pembelajaran, ragu menyampaikan pendapat, sering ijin keluar kelas, dan tidak berkontribusi dalam diskusi kelompok. Solusi yang dilakukan terhadap permasalahan ini, yaitu menerapkan metode permainan dalam pembelajaran. Tujuannya adalah menjelaskan bahwa penerapan metode permainan mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa terhadap proses pembelajaran di kelas. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan solusi yang diberikan, diperoleh hasil bahwa penerapan metode permainan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Sesuai dengan indikator keaktifan belajar, metode ini membuat siswa aktif dalam pembelajaran, yaitu siswa antusias mengikuti pembelajaran, aktif bertanya dan menjawab, serta ikut terlibat aktif dalam diskusi. Melalui hal ini, terlihat bahwa penting sekali peran guru untuk memilih metode yang kreatif dan sesuai dengan kebutuhan siswanya dalam kelas. Guru Kristen harus bisa menggunakan kemampuan dan akalnya untuk melihat permasalahan yang dialami siswa dan mencari solusi yang tepat berdasarkan kebenaran Alkitab. Saran yang dapat diberikan kepada guru, yaitu perlu melakukan evaluasi terhadap permasalahan keaktifan belajar siswa, agar mampu menentukan metode lain yang lebih efektif untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa.