Pandemi Covid-19 telah mempersulit peserta didik untuk dapat mencapai kompetensi dasar yang telah dirancang di dalam kurikulum 2013 yang sedang berlaku, bahkan semakin memicu learning loss di Indonesia. Menyikapi tantangan dan persoalan ini, pemerintah Indonesia melakukan upaya pemulihan pembelajaran dengan mengubah sistem pendidikan melalui pembentukan kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka adalah bentuk penyederhanaan kurikulum sebelumnya dengan pembelajaran yang seutuhnya berpusat pada peserta didik. Hal ini berbeda dengan pendidikan Kristen adalah pendidikan yang berpusat pada Kristus dan menyakini bahwa segala kebenaran adalah kebenaran Tuhan. Rumusan masalah yang dibahas adalah apa filsafat yang mendasari kurikulum merdeka dan bagaimana seharusnya penerapan kurikulum merdeka dalam pendidikan Kristen. Tujuan dari paper ini adalah memaparkan filsafat yang mendasari kurikulum merdeka dan bagaimana seharusnya penerapan kurikulum merdeka dalam pendidikan Kristen. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan paper ini yaitu kajian literatur. Hasil dari paper ini menunjukkan bahwa filsafat progresivisme adalah filsafat yang mendasari kurikulum merdeka. Menyikapi ini pendidikan Kristen dapat terbuka tetapi dengan kewaspadaan dan berpegang teguh pada Allah di dalam Firman-Nya. Terdapat tiga saran penulis yakni kepada peneliti selanjutnya untuk memperdalam penelitian dengan tidak hanya mengkaji satu saja filsafat yang melatarbelakangi kurikulum merdeka; sekolah Kristen perlu melaksanakan pelatihan bagi para pendidik; dan guru Kristen perlu mengembangkan diri secara mandiri.