Pada masa peralihan pandemi covid-19 dari pembelajaran dari menuju luring, terjadi learning loss yang mempengaruhi perkembangan sosial anak usia dini khususnya pada kelas K1 atau kelompok bermain. Seorang anak pada usia dini harapannya memiliki kematangan sosial yang memadai untuk berinteraksi sehat dalam tahap bermainnya. Meresponi hal itu, tujuan penulisan ini untuk memaparkan cara guru menggunakan pendekatan personal dalam mendampingi perkembangan sosial murid K1 sebagai bentuk membangun komunitas shalom di dalam kelas. Metode yang digunakn adalah kualitatif deskriptif dengan data yang diambil dari praktik mengajar pada 17 murid kelas K1 dan studi sebelumnya. Hasil menunjukkan bahwa pendekatan personal memiliki beberapa tahapan yaitu pengenalan akan karakteristik masing-masing siswa, mendatangi murid, melakukan interaksi verbal atau non-verbal, berkomunikasi dan melakukan repetisi. Dampak pendekatan ini yaitu siswa menunjukkan sikap sosial seperti memahami aturan bermain, empati, inisiatif, dan saling mengasihi. Tantangan yang dihadapi yaitu perbedaan kepribadian masing-masing siswa yang unik. Bagi penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk mengkaji penerapan pendekatan personal pada tahapan repetisi dalam kurun waktu lebih lama untuk melihat kelebihan dan kekurangan pendekatan ini.