Pendidikan Kristen bertanggung jawab untuk menghadirkan pembelajaran bermakna di dalam kelas. Setiap siswa harus mampu berpikir kritis untuk mendapatkan pembelajaran bermakna. Berpikir kritis adalah kemampuan siswa menganalisis, mengevaluasi, menyimpulkan, dan memecahkan sebuah masalah. Berdasarkan hasil observasi lapangan yang dilakukan, dapat diamati bahwa terjadi kesenjangan antara harapan dengan fakta yang terjadi. Siswa kurang mampu berpikir kritis selama pembelajaran biologi. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa misalnya penerapan model pembelajaran di kelas. Discovery learning adalah salah satu model pembelajaran yang terbukti dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan hal ini, dilakukan sebuah penelitian dengan tujuan untuk mengkaji penerapan model pembelajaran discovery learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran biologi. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif dengan lima fokus kajian yaitu: 1) Berpikir kritis, 2) Model pembelajaran discovery learning, 3) Penerapan model discovery learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, 4) Analisis data rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa, dan 5) Analisis penerapan model discovery learning. Hasil penelitian membuktikan bahwa model DL mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dibuktikan dari hasil RPP dan penilaian siswa yang mengalami peningkatan. Penulis menyarankan untuk menerapkan model pembelajaran problem-based learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.