Penelitian ini mendalami pengaruh kredibilitas merek (brand credibility) dan keterikatan merek (brand attachment) terhadap aktivitas word of mouth dan intensi untuk membeli kembali (repurchase intention) terhadap merek mobil BMW dengan lokasi di Indonesia. Meskipun telah banyak penelitian yang meneliti mengenai kredibilitas merek (brand credibility), keterikatan merek (brand attachment), aktivitas word of mouth, dan intensi untuk membeli kembali (repurchase intention), namun sangat sedikit penelitian yang dilakukan dalam lingkup merek mobil mewah di Indonesia. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Reitsamer & Brunner-Sperdin (2021). Metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif, serta melakukan analisis menggunakan data statistik dilakukan dalam penelitian ini. Sebesar 275 responden yang merupakan Warga Negara Indonesia, berusia 20-65 tahun, memiliki NPWP, dan pernah memiliki dan/atau membeli mobil merek BMW di Indonesia dikumpulkan melalui kuesioner dalam bentuk Google Form. Uji aktual dilakukan dengan menggunakan SmartPLS 4.0.8.4 untuk melakukan model perhitungan inferential statistics, mengukur outer model dan inner model, serta metode bootstrapping. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan IBM SPSS Statistics (Version 25) untuk menghitung Common Method Bias. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredibilitas merek (brand credibility) berpengaruh positif terhadap keterikatan merek (brand attachment), keterikatan merek (brand attachment) berpengaruh positif terhadap intensi membeli kembali (repurchase intention) dan aktivitas word-of-mouth, serta kredibilitas merek (brand credibility) berpengaruh positif terhadap intensi membeli kembali (repurchase intention) dan aktivitas word-of-mouth. Selain itu, kredibilitas merek (brand credibility) berpengaruh secara positif terhadap aktivitas word-of-mouth dan intensi membeli kembali (repurchase intention) yang dimediasi oleh keterikatan merek (brand attachment).