Pembentukan perilaku merusak kelas III SD masih dipengaruhi oleh lingkungan, karena natur mereka yang masih belum sepenuhnya memahami kehendak Allah. Maka, guru dalam perannya sebagai penuntun kepada karakter Kristus harus menciptakan kelas yang berdampak positif bagi pribadi peserta didik. Penulis dalam kegiatan PPL 2 yang mengajar sebanyak 9 kali di sebuah sekolah Kristen menerapkan reinforcement dalam manajemen kelas yang mengontrol perilaku aktif peserta didik terhadap penerimaan guru yang sedang mengajar. Tujuan penulisan ini adalah menjabarkan penerapan reinforcement dan menjelaskan pentingnya reinforcement dalam pembelajaran. Hasil dari penulisan ini adalah pertama, penjabarannya berprinsip kepada penerapannya secara berkelompok yang mementingkan terwujudnya manifestasi tubuh Kristus dalam kelompok belajar. Kedua, strategi reinforcement dapat berpengaruh terhadap pribadi peserta didik dan guru. Penulis percaya bahwa reinforcement adalah alat pendidikan yang disediakan oleh Tuhan untuk menjalankan tanggung jawab menjadi seorang pengajar yang kreatif. Saran yang dapat diberikan penulis kepada guru dalam usaha menajemen kelas adalah guru harus sungguh-sungguh memahami dan melaksanakan perannya seperti apa yang diharapkan oleh Kristus, Sang Guru Sejati; Guru perlu memahami karakter setiap peserta didik atau bekerja sama dan bertukar informasi kepada konselor; Guru harus terampil dalam menerapkan positive reinforcement and negative reinforcement berdasarkan karakter peserta didik.