Hennes & Mauritz (H&M) adalah perusahaan ritel department store yang berdiri pada tahun 1947 berasal dari Västerås, Swedia. H&M bergerak di bidang industri ritel fesyen. Walaupun industry fashion meningkat, namun persaingan juga semakin ketat dengan bertambahnya jumlah competitor. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor yang berpengaruh terhadap Intention to Repatronage melalui Customer Satisfaction pelanggan H&M di Tunjungan Plaza Surabaya. Penelitian ini bermanfaat untuk industry Fashion terkhusus untuk membuat seorang konsumen menjadi loyal dan ingin untuk melakukan transaksi kembali. Penelitian ini bersifat kausal dengan metode kuantitatif dengan menggunakan software Amos 22.0 untuk membantu proses pengolahan data primer dari 155 pelanggan H&M di Tunjungan Plaza Surabaya yang dikumpulkan dengan teknik Snowball Sampling. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa keinginan untuk melakukan transaksi kembali terhadap industry fashion baru dapat terjadi jika seseorang merasakan kepuasan pelanggan yang paling dipengaruhi oleh Merchandise Value, Merchandise Variety, Presence Interaction With Other Customer, Internal Shop Environment, Interaction With Staff, dan In-Shop Emotions. Persepsi bahwa H&M merupakan merk yang kurang terkenal seharusnya menjadi penghambat bagi seseorang untuk merasakan kepuasan pelanggan, namun H&M berhasil mengatasi hambatan ini sehingga menjadi kekuatan utama H&M dalam membangun kepuasan pelanggan. Selanjutnya Merchandise Value memeberikan dampak yang paling signifikan, sehingga pemilik brand fashion disarankan untuk meningkatkan brand awareness dan meningkatkan popularitas merk.