Mengajar merupakan panggilan ilahi (Ef. 4:11) bagi guru yang sama artinya dengan menggembalakan, baik dalam pengetahuan dan bagaimana ia bekerja dalam pengajaran tersebut. Kompetensi kepribadian merupakan salah satu kompetensi guru dalam menjalankan panggilan tersebut. Kompetensi ini mencakup kepribadian dewasa seperti kedewasaan dalam berpikir dan bertindak, pengendalian emosi, etos kerja yang tinggi, dan berakhlak mulia. Guru seringkali kurang dewasa dalam memahami dan menjalankan kompetensi kepribadian dengan baik. Salah satu contohnya kurang memahami perannya sebagai pengajar dan pribadi muridnya, sehingga cenderung mudah kecewa ketika murid bertindak atau berlaku tidak sesuai harapannya. Hal ini tidak mencerminkan guru sebagai gembala yang memiliki kompetensi kepribadian dewasa. Tujuan penulisan ini untuk menjelaskan pentingnya pemahaman kompetensi kepribadian guru yang dewasa dalam memahami naturnya dan murid untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif sebagaimana pengenalan terhadap Kristus sebagai contoh terbaik dalam mengajar. Hasil dari kajian literatur menunjukkan pentingnya pemahaman akan kompetensi kepribadian dewasa membantu guru dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dengan memberikan dorongan dan menuntun murid dalam pengajaran dengan pengendalian emosi yang baik dan hubungan harmonis dimana murid merasa dihargai dan didukung. Metode penulisan menggunakan kajian studi literatur dengan unsur interpretasi, deskripsi, komparasi dari para ahli dan bukti jurnal refleksi. Kata Kunci: Kompetensi Kepribadian, kedewasaan, lingkungan pembelajaran positif