Metode bermain merupakan penerapan metode pembelajaran yang efektif di dalam pendidikan usia dini. Penelitan Amiran menjelaskan bahwa metode bermain dapat meningkatkan imajinasi, melatih perkembangan motorik halus, motorik kasar, sosial, kognitif, emosi, dan membuat peserta didik menumbuhkan minat dan kerjasama di PAUD Nazareth Osapa. Hasil penelitian Basuki, metode bermain berhasil dilakukan juga di TK Kristen Kridawita Klaten. Peserta didik di TK tersebut sangat senang, tertarik, dan menikmati proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Metode bermain membantu guru Kristen dalam menuntun peserta didik anak usia dini untuk mencapai tujuan tuntunan yaitu melayani Allah. Terdapat 5 langkah penerapan kompetensi guru Kristen untuk menerapkan metode bermain yaitu: 1) Mengenal peserta didik image of God berdasarkan natur dan meneladani Yesus Kristus 2) Merencanakan pembelajaran, memahami cara belajar peserta didik dalam perspektif teologis. 3) Melaksanakan pembelajaran, mengelola suasana, menerangkan materi, memberikan tugas, memanfaatkan fasilitas dan media pembelajaran. 4) Mengevaluasi hasil belajar dengan mencatat perkembangan anak usia dini ketika bermain, tujuan peningkatan hasil belajar dan penemukan bakat dan potensi. 5) Guru memotivasi dan memfasilitasi potensi yang dimiliki peserta didik. Berdasarkan penerapan kompetensi pedagogi Kristen, maka guru Kristen tetap harus meneladani Yesus sebagai Guru Agung yang menjadi tujuan tuntunan untuk melayani Dia. Guru Kristen dapat menerapkan metode bermain modifikasi.