KEPATUHAN DATA PRIBADI TRAVELOKA TERHADAP HUKUM INDONESIA (iv + 66 halaman: 1 gambar; 2 tabel) Sejak pertengahan tahun 2000, smartphone mulai mengumpulkan data sensitif dalam jumlah yang besar, untuk menciptakan ekosistem kompleks dari situs web, aplikasi, firma iklan, dan pialang data. Data disatukan, dibagikan, dikumpulkan, dan digunakan dalam lelang waktu nyata. Industri ini melacak aktivitas pengguna baik secara online dan offline – mengumpulkan data pribadi mereka tanpa transfer kepemilikan atau pertukaran pembayaran. Ini adalah salah satu dari beberapa cara teknologi dalam menciptakan nilai masyarakat melalui inovasi. Namun terlepas dari ketakutan besar akan pelanggaran data pribadi dan penyalahgunaan data pribadi, sebagian besar masyarakat tidak tahu bagaimana cara melindungi data pribadi dengan benar sebagai properti yang berharga. Tidak adanya undang-undang perlindungan data pribadi yang komprehensif di Indonesia membuat sejumlah besar penduduk sangat rentan terhadap pengumpulan, penggunaan, dan modifikasi ilegal oleh sumber yang tidak diketahui. Skripsi ini membandingkan kerangka kerja data pribadi Indonesia saat ini dengan undang-undang data pribadi yang telah mapan di Singapura dan Uni Eropa. Berdasarkan perbandingan ini, penelitian ini menarik kesimpulan tentang bagaimana Traveloka mematuhi peraturan perundang-undangan di Indonesia dan melangkah lebih jauh untuk mengikuti standar perlindungan data Singapura guna meningkatkan standar keamanan dan pemrosesan data pribadi pengguna akhir. Referensi: 63 (1890 – 2021).